Kenapa harus jadi 'dokter' ?


Halo!

Kali ini aku mau berbagi pengalaman yang lumayan singkat tentang alasan aku memilih Pendidikan Dokter jadi pilihan. Semua hal yang melatarbelakangiku untuk milih kedokteran yang kuliahnya lumayan lama.

Waktu itu malam hari habis dari jalan-jalan sama bapak sama ibu. Waktu di mobil aku iseng tanya ke bapak soal jurusan yang aku ambil, padahal waktu itu aku sudah pilih kalau gak ambil Pendidikan Apoteker ya Ilmu Gizi. Akhirnya aku tanya juga ke bapak, “Pak, enaknya aku lanjut kuliah jurusan apa ya pak?”

Jawaban yang dilontarkan bapak waktu itu tetep sama, TERSERAH. Ya, bapak emang yang terbaik gak pernah bikin anaknya tertekan sama jalan hidupnya. Prinsip bapak itu, kalau udah besar udah dewasa kamu udah bisa milih jalan hidupmu sendiri dan kamu juga bisa mempertanggungjawabkan itu. Tapi, aku masih gak puas sama jawaban bapak. Aku teruskan tanya ke bapak tentang jurusan yang bapak mau. “Hmm, kalau bapak jadi aku pengen jadi apa pak?”

Keadaan mobil pun jadi hening. Bapak tetap gak jawab pertanyaanku waktu itu, sampai tiba-tiba bapak tanya ke aku, “Kamu gak mau jadi dokter?”

Waktu itu aku sama sekali gak kepikiran buat jadi dokter. Soalnya jadi dokter itu serba kekurangan. Mulai dari kuliahnya yang lama, biayanya yang juga gak murah, terus pendapatan yang di dapat nantinya juga gak seberapa dibanding perjuangannya. Disamping itu background keluarga besar dari ibu gak ada satupun yang dokter, dan kalau dari bapak cuma satu yang dokter dan juga kalau milih di bidang kedokteran aku sih lebih milih jadi dokter gigi kalau gak ya dokter hewan. Soalnya  waktu itu aku berpikiran kalau jadi dokter gigi itu lebih kece daripada dokter umum, dan kalau jadi dokter hewan kuliahnya gak selama dokter umum. At last, aku jelasin semuanya ke bapak kalau aku gak ada minat buat milih pendidikan dokter.

Tiba-tiba suasana di mobil menjadi hening kembali. Akhirnya gak lama kemudian bapak mulai menjawab semua pernyataanku tadi, dan dari jawaban bapak itulah yang nantinya menginspirasiku buat milih kedokteran umum jadi pilihan jurusan di Universitas nanti.

“Dan, kamu kan mau jadi apoteker sama ahli gizi. Dua-duanya kan sama-sama dibidang kesehatan, kenapa gak milih dokter aja. Ilmu yang didapat insya Allah lebih menyeluruh. Kamu bisa dapat ilmu obat-obatan, ilmu gizi, ilmu sosial, semua ilmu kamu dapat kalau jadi dokter. Coba kalau jadi apoteker kamu cuma dapat ilmu ya di seputar obat-obatan aja, kalau ahli gizi ya cuma di gizi aja. Selain itu kalau kamu jadi dokter gigi juga kamu menangani seputar masalah gigi dan mulut, apalagi dokter hewan, ilmunya juga seputar hewan aja mana bisa di praktekkan ke manusia. Jadi dokter itu memang lama, tapi dari proses belajar yang lama itu kamu bakalan dapat banyak ilmu dan pelajaran yang sangat bermanfaat buat kamu. Selain itu bapak gak mau apa-apa dari kamu nanti, pokoknya kamu bisa nolong orang lain dan bermanfaat buat orang lain. Rejeki itu sudah Gusti Allah yang mengatur. Kalau masalah biaya, sekarang bapak mumpung masih bisa kasih, kenapa gak kamu manfaatin semaksimal mungkin demi kebaikanmu?”, yes itulah jawaban bapak yang akhirnya bikin aku jadi speechless.

Sampai dirumah aku langsung masuk kamar, buka laptop, dan googling segala hal tentang dunia kedokteran. Aku mulai googling tips-tips biar bisa masuk kedokteran, tahap-tahap jadi dokter, sampai gaji yang didapat dokter setelah kerja. Haha, sumpah deh aku googling tentang gaji dokter mulai yang dokter umum sampai spesialis. Setelah baca-baca sekian banyak bacaan di internet hasil googling, akhrinya aku mulai tertarik buat ganti jurusan Pendidikan Apoteker menjadi Pendidikan Dokter.

Yeah, finally itulah yang melatarbelakangiku buat milih kedokteran jadi pilihan. Banyak sekali saran yang bapak kasih ke aku waktu di mobil malam itu. Mulai dari ilmu yang didapat itu menyeluruh, banyak hal-hal yang didapat melalui proses belajar yang lama, dan juga jadi dokter itu punya sejuta manfaat buat orang lain tergantung dari pribadi masing-masing. Kata-kata yang sampai saat ini selalu terngiang di otakku itu “Bapak gak mau apa-apa dari kamu nanti, pokoknya kamu bisa nolong orang lain”. Cuma itu yang bisa jadi penyemangatku buat mempertahankan kedokteran jadi pilihan pertamaku, pokoknya sesama spesies itu harus saling tolong menolong.

Ok, maybe just it. Hopefully for anyone especially for high school student who want to continue their study can be inspired through this post. And remember, whatever your choice is, you have a responsibilty on it.

Oke guys, thanks for reading! BHAY!




Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible